INFO TERBARU

TAMBAK UDANG BERTEKNOLOGI NASA

Tambak udang saat ini mulai bergairah lagi setelah dibudidayakan jenis udang vanamei (Littopenaeus vannamei).  Teknis Budidaya udang meliputi beberapa faktor, yaitu :

 


SYARAT TEKNIS LOKASI TAMBAK UDANG
 
Tambak udang perlu beberapa syarat teknis lokasi  yaitu  :
•    Daerah pantai yang mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir. 
•    Mempunyai air dengan kadar garam/salinitas 0 - 33 ppt dengan suhu optimal 26 - 300C
•    Bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.
•    Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.
•    Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan 
•    Pada tambak yang intensif harus ada aliran listrik dari PLN atau  Generator sendiri. 

PENGELOLAAN LAHAN TAMBAK UDANG
 
Tambak udang perlu dipersiapkan sebagai lahan budidaya dengan baik, secara teknis tahap-tahap pengolahan lahan adalah sebagai berikut :
1.    Pengangkatan lumpur dengan cara mekanis maupun dengan  mesin/pompa.
2.    Pembalikan Tanah dasar tambak. 
3.    Pengapuran untuk menetralkan keasaman tanah.
4.    Biarkan hingga tanah dasar tambak udang menjadi kering dan pecah-pecah.    
5.    Perlakuan pupuk TON ( Tambak Organik Nusantara ). 
6.    Pemasukan Air 

PENANGANAN BENUR

Dalam budidaya tambak udang, pemilihan benur yang baik harus dilakukan. Benur yang baik mempunya ciri :
•    tingkat kehidupan (Survival Rate/SR) yang tinggi
•    daya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tinggi
•    berwarna tegas/tidak pucat baik hitam maupun merah
•    aktif bergerak, sehat dan mempunyai alat tubuh yang lengkap.

PENEBARAN BENUR

Tahap penebaran benur dalam budidaya udang adalah :
• Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian suhu 
• Plastik dibuka, biarkan terbuka dan terapung selama 15 30 menit 
• Adaptasi kadar garam/salinitas dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik 
• Pengeluaran benur. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. 

PEMELIHARAAN

Dalam budidaya tambak udang, sebaiknya di daerah penebaran benur. Pada bulan pertama yang diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan TON dengan dosis 1 - 2 botol TON/ha untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan beracun dari luar tambak. Mulai umur 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pekembanghan udang melalui pertambahan berat udang. Udang yang normal pada umur 30 hari sudah mencapai size(jumlah udang/kg) 250-300. Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali.
Mulai umur 60 hari ke atas, yang harus diperhatikan adalah manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang. Setiap menunjukkkan kondisi air yang jelek (ditandai dengan warna keruh, kecerahan rendah) secepatnya dilakukan pergantian air dan perlakuan TON 1-2 botol/ha. Jika konsentrasi bahan organik dalam tambak udang  yang semakin tinggi, menyebabkan kualitas air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres, yang ditandai dengan tidak mau makan, kotor dan diam di sudut-sudut tambak, yang dapat menyebabkan terjadinya kanibalisme.

PANEN

Dalam budidaya tambak udang, Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 - 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati. Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar.

PAKAN UDANG

Dalam budidaya tambak udang dikenal dua macam pakan, yaitu  pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk) dan Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang.
Kebutuhan pakan awal untuk setiap 100.000 ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus dicampur dengan Produk NASA yaitu  VITERNA, POC NASA dan HORMONIK. Cara pakainya adalah ketiga produk tersebut dicampur menjadi satu dengan perbandingan masing-masing 1 botol. Kemudian diberikan ke udang dengan cara dicampur dengan pakan dengan dosis 1 tutup botol campuran produk tersebut dengan 3 kg pakan. Untuk meratakan pencampuran maka 1 tutup botol campuran produk tersebut ditambah dengan 1 liter air.
Fungsi Produk NASA adalah :
1.    Menambah gizi bagi udang
2.    Mempercepat pertumbuhan udang
3.    Meningkatkan daya tahan tubuh udang
4.    Merangsang pembentukan daging
5.    Meningkatkan efisiensi pakan
6.    Meningkatkan keuntungan budidaya.

Demikian sekilas tentang budidaya tambak udang dengan teknologi NASA.

0 Response to "TAMBAK UDANG BERTEKNOLOGI NASA"

Posting Komentar